Cukupsediakan bahan kardus, kertas putih, jarum, dan gunting. Berikut kutipannya:-Potong karton menjadi persegi agar nyaman untuk dipegang, jangan terlalu kecil.-Tusuk kertas karton tepat di tengah-tengahnya menggunakan jarum (atau paku payung jika tidak ada jarum).-Pastikan lubang kecil tusukan tadi itu bulat cukup sempurna. Komposteradalah alat pengurai sampah yang harus tersedia di rumah tangga karena sampah organik ini dihasilkan setiap hari. Dengan teknik pengomposan yang tepat ini akan membuat jumlah sampah di TPA menjadi berkurang drastis. Hanya saja diperlukan sosialisasi yang tepat agar masyarakat semakin termotivasi untuk melakukan pengomposan tersebut. Setelahsemua barang masuk ke dalam kardus dan aman, barulah saatnya lakukan pelakbanan. Jika sudah rapat, langsung berikan lagi satu atau dua lapis bubble wrap pada kardus. Source Image from apartmenttherapy.info. Yap Bubble Wrap lagi agar membuatnya lebih aman baik dari dalam dan dari luar, ya kan? 5. Tempelkan Sticker Fragile Pelatihan"Teknologi Tepat Guna" di Bapelkes Lemahabang. Dengan demikian modul ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelatihan "Pembuatan Kompos menggunakan metode Takakura" dalam rangkaian Pelatihan teknologi tepat guna (TTG) Kesehatan Lingkungan di Bapelkes Lemahabang. II. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan Pembelajaran Umum Jugakarena tak terlalu awet, kardus hampers harus disesuaikan dengan keperluan agar sesuai dengan konsep acaranya. 4. Tas Hampers. Selain berbentuk kotak dan keranjang, ada juga hampers berbentuk tas. Ide ini hadir sebagai bentuk kebutuhan akan kemudahan dan kenyamanan. weZ8h. Contoh Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari Kardus – Berbicara tentang limbah, ada banyak sekali limbah yang dihasilkan oleh manusia. Dan tidak semua limbah tersebut berbahaya dan tidak bisa dimanfaatkan kembali. Salah satu contohnya adalah limbah kardus. Limbah ini bisa dimanfaatkan menjadi teknologi tepat guna yang bermanfaat. Contoh Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari Kardu Contoh Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari KardusMesin Penetas Telur Sederhana Dari KardusKompor Surya Dari Kardus BekasKatrol Sederhana Dari Kardus Bekas Contoh Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari Kardus Jika Anda memiliki sebuah toko retail maka akan banyak sekali kardus yang terbuang sia-sia. Daripada hanya dibuang atau dijual murah ke padagang loak, ada baiknya jika kardus tersebut diubah menjadi sesuatu yang bermanfaa, misalnya dengan menjadikannya beragam teknologi tepat guna sederhana dari kardus, seperti yang kami bagikan ini. Penasaran? Mesin Penetas Telur Sederhana Dari Kardus Apakah Anda memlihara ayam? Jika ayam Anda bertelur maka Anda bisa membuat mesin penetas telur sendiri dari kardus. Caranya pun cukup simple. Bahan yang Anda butuhkan ialah satu buah kardus berukuran 35 x 35 x 35 cm, sekam padi, isolasi, gunting, cutter, wadah air, kabel dan peralatan listrik, serta lampu 5 watt usahakan yang panas dan tahan lama. Contoh Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari Kardu Pertama, Anda harus meletakkan kardus di tempat datar. Buat 1 buah saluran udara ventilasi ukuran 6 x 6 cm. Lalu 4 buah ventilasi di bagian samping kardus dengan diameter 1 cm. Setelah itu, taburkam sekam padi ke kardus dengan ketebalan sekitar 3 cm. Baca juga Teknologi Tepat Guna, Pompa Air Tanpa Listrik Temuan Siswa SMK Riau Agar udara di kardus tetap lembab letakkan wadah air di salah satu pojok kardus. Setelah itu, berilah lampu di kardus agar suhu tetap hangat. Jarak lampu dengan telur kira-kira 9 cm. Mudah bukan? Kompor Surya Dari Kardus Bekas Untuk membuat kompor surya ini pun cukup mudah. Syarat utamanya cuaca harus terik dan panas oleh sinar matahari. Bahan yang Anda butuhkan pun mudah ditemukan seperti 1 buah kardus, kertas timah, lem kertas, gunting, cutter, panci kecil berisi air, dan penyangga untuk panci. Contoh Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari Kardu Cara pembuatannya cukup simpel. Siapkan kardus di tempat yang terkena matahari. Tempelkan kertas timah di penutup kardus dengan lem kertas dan usahakan agar bisa menghadap ke arah matahari membentuk sudut 45o .Selanjutnya, masukkan penyangga panci dan panci berisi air ke tengah kardus. Jika arah kertas timah belum sesuai dengan letak panci, maka sesuaikan dulu. Tunggu selama beberapa menit. Jika cuaca sangat panas, maka air di panci akan mendidih dengan cepat. Anda pun juga bisa memakai cara ini jika sedang berkemah. Katrol Sederhana Dari Kardus Bekas Mungkin Anda pernah membuat katrol seperti ini saat kelas 5 SD. Bahan- bahan yang Anda perlukan mudah didapatkan dan tentunya murah meriah, mulai dari kardus bekas, tutup botol air mineral, paku, sedotan, lem, gunting atau cutter, serta benang nilon. Contoh Teknologi Tepat Guna Sederhana Dari Kardu Langkah pertama ialah membuat 2 buah lingkaran dari kardus bekas dengan diameter 7 cm. Potong menggunakan cutter atau gunting kemudian lubangi bagian tengah dengan paku. Selanjutnya, ambil 1 tutup botol air mineral dan lubangi bagian tengahnya dengan paku juga. Masukkan sedotan pada dua buah lingkaran kardus. Selanjutnya olesi bagian depan dan belakang dari tutup botol air mineral dengan lem perekat. Rekatkan bagian depan dan belakang tutp botol dengan lingkaran kardus yang sudah dibuat sebelumnya. 1 bagian tutup untuk 1 lingkaran kardus. Sekarang, katrol dari kardus bekas sudah siap. Menarik bukan teknologi tepat guna sederhana dari kardus diatas? Jika Anda penasaran dengan tutorial di atas maka Anda bisa mencobanya di rumah. Selamat berkreasi. About The Author SMP Islam Terpadu Permata SMP Islam Terpadu Permata atau yang dikenal dengan Sparta, semakin dikenal masyarakat melalui prestasi peserta didiknya. Baik prestasi akademik maupun nonakademik. Di masa pandemi Covid-19, siswa juga tetap kreatif dan inovatif hingga berhasil meraih prestasi teknologi tepat guna berupa produk hand sanitizer berbahan alami daun kersen dengan mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. PRESTASI membanggakan tersebut diraih Tim Pramuka Garuda Sparta dalam lomba Pramuka Giat Prestasi Penggalang yang digelar SMAN 1 Kota Mojokerto, 29 Januari 2022. Pada ajang yang diikuti dari berbagai SMP Se-Mojokerto Raya ini, SMPIT Permata mengirim dua tim pramuka. Yakni regu Rajawali dan regu Anggrek yang masing-masing beranggotakan 10 siswa. Kepala SMPIT Permata Agustin Wahyuningtyas mengungkapkan, masa pandemi membuat kegiatan siswa terbatasi, termasuk dalam kegiatan perlombaaan. Sehingga, digelarnya ajang Pramuka Giat Prestasi Penggalang menjadi kesempatan untuk mengobati rasa rindu peserta didik Sparta untuk berkompetisi. ”Terdapat serangkaian Lomba Giat Prestasi Penggalang, salah satunya ada perlombaan teknologi tepat guna TTG,” paparnya. - KREATIF Regu Rajawali Tim TTG menunjukkan hasil produksi hand sanitizer berbahan dasar daun kersen dan mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. Pada perlombaan TTG, siswa SMPIT Permata regu Rajawali membuat hand sanitizer dari bahan alami daun kersen dengan mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. Regu tersebut beranggotakan Akmal Fardan Islamay dari kelas 8B serta Raihan Abdurrahman Rasyid dan Zuban Muzammil dari kelas 8A. ”Alhamdulilah, berkat ide yang unik ini membuat sekolah kami mendapatkan Juara 3 Lomba Giat Prestasi Penggalang Se-Mojokerto Raya cabang perlombaan TTG,” paparnya. Menurutnya, keberhasilan regu Rajawali ini tidak diperoleh secara mudah. Mengingat, produk hand sanitizer dibutuhkan waktu dan proses pembuatan yang cukup lama. Dia menjelaskan, awal mula dipilihnya daun kersen sebagai bahan campuran dalam membuat hand sanitizer karena pohon tersebut tumbuh di lahan Yayasan SIT Permata Kota Mojokerto. Selain itu, kandungan saponin, tanin, dan flavonois yang terdapat pada bagian daun kersen juga memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri. ”Sehingga kandungannya cocok sebagai bahan hand sanitizer,” papar Agustin. Proses pembuatan hand sanitizer dimulai dengan memetik daun kersen. Kemudian daun dibersihkan dan diproses pengeringan menggunakan oven dengan suhu tertentu. Setelah kering, daun ditumbuk hingga menjadi serbuk dan dicampur dengan air untuk mendapatkan ekstraknya. Dari ekstrak tersebut, proses berlanjut dengan penyaringan untuk memperoleh hasil yang lebih jernih. Dan, langkah akhir dicampur dengan alkohol dan bahan lainnya hingga menjadi hand sanitizer siap pakai. ”Semua aktivitas membuat hand sanitizer dilakukan di Laboratorium IPA SMPIT Permata,” tandasnya. Tak hanya itu, peserta didik Sparta juga mampu membuat mesin sensor otomatis sederhana dari kardus. Dengan memanfaatkan kardus bekas yang dirangkai dengan alat sensor, alat ini menjadi media untuk menggunakan cairan hand sanitizer otomatis tanpa tombol. ”Cukup dengan gerakan tangan, maka cairan hand sanitiser akan keluar dan langsung menyemprot ke telapak tangan,” ulasnya. Agustin menambahkan, pembuatan produk hand sanitizer dengan bahan alami juga diterapkan seluruh siswa kelas 7 SMPIT Permata. Hanya saja, bahan baku dibuat dari daun sirih dan lemon sebagai bentuk tugas kokurikuler. ”SMPIT Permata Kota Mojokerto tidak hanya memberikan pembelajaran dalam bentuk materi saja, tetapi juga praktik sesuai dengan kebutuhan yang sedang terjadi. Contohnya di masa pandemi kebutuhan hand sanitizer dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar sekolah,” pungkasnya. ram/ron

teknologi tepat guna sederhana dari kardus